1.
Pendahuluan
Perkembangan
teknologi, khususnya internet, membuat orang menjadi lebih mudah untuk saling
berinteraksi. Dengan internet teks, gambar, suara dan video dapat dikirim
kebelahan dunia manapun secara cepat, bahkan hanya dalam hitungan detik saja.
Hal ini menandakan bahwa internet mempunyai potensi yang sangat besar untuk
dijadikan sebagai sarana komunikasi dan informasi yang handal dan murah.
Berdasarkan
hal tersebut, secara nyata beberapa tahun yang lalu sekitar awal tahun 90-an,
saat internet masih awal-awal diperkenalkan ke seluruh dunia, para teknisi IT
berusaha berperan serta meramaikan suasana di dunia internet. Banyak dari
mereka yang membuat sebuah website, baik untuk pribadi, lembaga, perusahaan
ataupun instansi yang mereka miliki.
Pada
waktu itu, membuat website bukanlah suatu hal yang dapat dilakukan oleh semua
orang, apalagi orang awam, sehingga bukan suatu hal yang aneh bila saat itu
jasa seorang webmaster sangat diperlukan. Mereka dibayar mahal untuk melakukan
tugasnya, walaupun website yang dihasilkan masih sangat sederhana, statis dan
monoton, dengan hanya mengandalkan bahasa HTML dan beberapa gambar/video/suara
sebagai pemanisnya.
Website
dengan model statis seperti itu tentu saja tidak menyenangkan, karena
informasiinformasi yang tersedia di dalam website, tak ubahnya seperti
informasi-informasi yang bias ditemukan pada formulir, brosur-brosur, maupun
barang cetakan lainnya, walaupun di dalam web tersebut terdapat halaman yang
dapat berpindah ke halaman lainnya dan bisa saling berhubungan (hyperlink).
Kendala
yang terjadi dengan model web statis seperti www.dikmenjurjogja.or.id, bisa
jadi pengunjung situs menjadi segan dan tidak akan pernah mengunjugi website
itu lagi, karena mereka hanya disajikan oleh isi (content) halaman web saja,
tanpa bisa berinteraksi secara aktif dalam web.
Selain
itu kekurangan lainnya dengan model web seperti ini banyak menyita waktu dalam
memperbaharui informasi yang ada dengan yang baru, dan juga akan membutuhkan
biaya yang besar dalam prosesnya.
Berkaitan
dengan masalah di atas, pengelolaan content web secara berkesinambungan
(continue), menjadi hal yang paling penting dalam pengembangan website. Untuk
mengatasi problematika yang terjadi dalam dunia website, salah satu cara
penyelesaiannya yaitu dengan menerapkan Content Management System (CMS).
2.
Pengertian CMS
Content
Management System atau lebih populer dengan singkatan CMS, pertama kali muncul
sebagai jawaban atas solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi
yang sangat cepat.
Secara
teori, CMS dapat diartikan sebagai berikut:
a.
CMS adalah sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para pengguna dalam mengelola
dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali
pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian setiap orang,
penulis, maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk
membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan
langsung dari pihak webmaster
b.
CMS dapat diartikan sebuah sistem yang digunakan untuk mengelola isi sebuah web
secara dinamis [7].
c.
CMS dapat diartikan sebuah teknologi baru yang masih asing bagi sebagian orang
yang dapat membawa kesuksesan untuk setiap web [5].
Berdasarkan
beberapa definisi di atas, secara sederhana dapat dikatakan CMS adalah suatu
sistem yang dibuat dengan menggunakan teknologi, dalam hal ini skrip berbasis
server, database server dan webserver oleh seorang yang mempunyai kemampuan
memprogram web yang sangat baik agar pengelolaan website itu dapat dilakukan
oleh siapa saja sehingga content web dapat selalu dinamis.
3.
Fungsi dan Manfaat CMS
3.1
Fungsi CMS
Sebuah
sistem CMS bisa dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa persyaratan yang
meliputi beberapa fungsi pokok yaitu [5]:
1).
Fungsi pembuatan isi (content creation)
Dalam
bagian ini fungsi dibuat agar diarahkan untuk mampu menangani pengisian
informasi secara mudah dan efisien, dimana seorang penulis informasi tidak
perlu menggunakan tag HTML dalam membuat sebuah halaman web.
2).
Fungsi manajemen isi (content management)
Dalam
bagian ini fungsi dibuat untuk mengatur pusat isian, baik penampilan data yang
sudah atau belum terpakai sehingga dalam proses penampilan informasinya menjadi
mudah.
3).
Fungsi menerbitkan isi untuk ditampilkan (publishing)
Dalam
bagian ini fungsi dibuat untuk memuat fleksibilitas dan pengembangan halaman
web yang dihasilkan. tampilan (Layout) halaman dispesifikasikan melalui sebuah
halaman dengan pola yang telah disediakan (template)
4).
Fungsi penampil isi (presentation)
Dalam
bagian ini fungsi dibuat untuk menampilkan isi terhadap informasi yang telah
tersimpan untuk ditampilkan di atas browser.
3.2
Manfaat CMS
Bila
CMS dapat diterapkan dengan baik, ada beberapa manfaat dari penggunaan CMS yang
dapat dijabarkan sebagai berikut[4]:
1).
Manajemen data
2).
Mengatur siklus hidup website
3).
Mendukung web templating dan standarisasi
4).
Personalisasi website
5).
Sindikasi
Sindikasi
memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya kepada
website-website yang lain.
6).
Akuntabilitas dan efisiensi
4.
Prinsip CMS
CMS
secara prinsip dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dan dalam
berbagai kondisi, terutama yang berhubungan dengan dunia website, beberapa
diantaranya yaitu:
a.
Mengelola website pribadi.
b.
Mengelola website perusahaan/bisnis.
c.
Portal atau website komunitas.
d.
Galeri foto, dan lain sebagainya.
e.
Forum.
f.
Aplikasi E-Commerce.
5.
Penggolongan CMS
Karena
disadari akan pentingnya CMS, banyak para pakar membuat aplikasi CMS dengan
berbagai fitur handal yang ditawarkan, hal ini dapat di lihat dengan maraknya
topik mengenai CMS di internet. Beberapa situs web yang mengkaji mengenai CMS
di internet yaitu www.kyantonius.com, www.oscom.org, www.duniakita.net, dan
www.steptwo.com. Oleh karena itu berdasarkan aplikasinya, CMS dibagi menjadi 2
golongan yaitu:
a.
CMS Komersil
Dibuat
dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan software yang menjalankan usahanya
dengan motif mencari keuntungan. Beberapa aplikasi CMS yang ada di pasaran yang
cukup terkenal yaitu STELLENT (Stellent Content Management Suite), VIGNETTE
(V7Content Management Suite), INTERWOVEN (Team Site 6.0.)
b.
CMS Open source
Dibuat
dan dikembangkan oleh sekelompok orang atau perusahaan yang intinya memberikan
sebuah alternatif murah dan terjangkau kepada para pengguna. Tersedia secara
gratis dan dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan tanpa ada batasan. CMS jenis
ini juga memberikan akses kepada penggunanya untuk mengetahui kode-kode
pemograman yang disertakan, sehingga memudahkan pengguna memodifikasi CMS di
masa-masa yang akan datang.
Kelebihan
CMS jenis ini, yaitu kode pemrograman terbuka untuk umum, sehingga apabila ada
bugs, para pengguna dapat saling bahu-membahu dalam hal melacak dan memberikan
dukungan teknis dan non-teknis kepada yang membutuhkan.
Beberapa
jenis aplikasi CMS Open Source yang ada dipasaran seperti ZOPE (Content
Management Framework), OPEN CMS (Open CMS), POSTNUKE (Post Nuke), PHP Nuke,
MAMBO OPEN SOURCE (Mambo Open source).
6.
Manajemen Portal
Manajemen
portal yang dilakukan dalam prototype CMS yang dibuat berdasarkan pendekatan
dari Abdul Kadir dan Terra [3], secara umum prototype yang dibuat menampilkan
sejumlah informasi, beberapa diataranya yaitu berita, artikel, data Polling
beserta jawabannya serta layanan terhadap member. Model pengelolaan yang
diterapkan dalam prototype ini, lebih dari satu orang pengelola, namun puncak
keputusan tetap dilakukan oleh satu orang, sehingga dari beberapa pengelola
tersebut tetap ada pimpinan, dalam hal ini dapat diartikan sebagai pemilik
website (top administrator) sehingga informasi yang disajikan di dalam website
tersebut berada dibawah kontrol dari top administrator dan tetap terjaga
keamanannya.
Dengan
model pengelolaan seperti di atas, top administrator akan mempunyai hak penuh
dalam pengaturan content pada website, sehingga dalam membantu tugas-tugasnya
untuk memanejerial atau menyajikan informasi, dapat dibantu oleh orang lain
(dalam hal ini bukan web master). Top administrator dapat memilih administrator
web berdasarkan kriteria yang telah ditetapkannya, artinya top administrator
dapat memilih administrator tanpa harus melihat latar belakang kemampuannya
secara teknis tentang web, sehingga dalam hal ini biaya yang dikeluarkan oleh
top administrator dapat ditekan.
Selain
itu, salah satu model manajemen portal pada prototype yang dibuat ini
disesuaikan dengan portal berita yang sudah ada, yaitu adanya kewenangan
pengunjung biasa (tanpa status) untuk bisa mengirimkan berita, sehingga pemilik
website bisa mendapatkan informasi berupa berita terbaru dari berbagai sumber,
tanpa perlu mencari berita tersebut. Diasumsikan pemilik website hanya
mengedit/memeriksa redaksional dari berita yang dikirimkan oleh pengunjung,
kemudian memverifikasi berita tersebut dan menampilkannya (publish) pada
halaman utama. Bila pengunjung dengan
nama dan email yang sama telah ikut serta dan mengirimkan berita lebih dari 10
kali, maka pihak pengelola administrasi berita akan mengirimkan email
konfirmasi kepadanya untuk bersedia bergabung menjadi member dan akan
mendapatkan penghargaan nantinya. Kelebihan layanan terhadap member yang
terdapat pada web ini yaitu adanya kewenangan member untuk dapat mengubah
tampilan/layout berdasarkan pilihan yang sudah disediakan oleh pengelola,
sehingga dengan adanya layanan ini diharapkan member tidak bosan mengunjungi
dan berinteraksi dengan web yang ada. Selain itu, dengan adanya layanan ini
diharapkan kuantitas member dapat meningkat, sehingga dengan banyaknya member
yang ada dapat meningkatkan page rating dari situs yang akan membuat
ketertarikan dari suatu instansi untuk membantu menjadi sponsor.
7.
Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak CMS Pada Situs Portal Berita
Sebagaimana
yang telah diterangkan sebelumnya bahwa dalam penelitian ini akan dibangun
prototype dari sebuah CMS agar pemahaman dan prinsip CMS mudah dimengerti dan
dipahami.
Sesuai
dengan beberapa prinsip CMS yang ada, salah satunya yaitu untuk mengelola
komunitas/portal, maka dalam penelitian ini dibangun prototype CMS yang dibuat
berupa sebuah portal berita. Alasan yang menjadikan portal berita sebagai
prototype CMS yaitu karena banyaknya situs-situs web yang lebih mengedepankan beberapa
penyajian informasi berupa berita dan penyajian artikel, beberapa diantaranya
yaitu www.yahoo.com, www.kompas.com, www.astaga.com, www.detik.com. Oleh karena
itu, dalam penelitian ini, dibuat portal berita dengan menggunakan PHP sebagai
skrip untuk membuat antarmuka(interface), dan MySQL sebagai databasenya, untuk
membuktikan bahwa dengan CMS, seseorang (pengguna komputer) dapat melakukan
pengelolaan website, tanpa harus melihat latar belakang pengetahuannya secara
teknis tentang web.
Hal
lainnya yang membedakan manajemen portal pada prototype web portal berita ini
dengan model-model yang sudah ada, yaitu adanya tingkatan hak akses antara
pengunjung biasa, member, dan pengelola. Beberapa tingkatan akses tersebut
yaitu :
a.
Pemiliki website (Top Administrator) yang memiliki hak akses terhadap semua
fasilitas yang dimiliki, sehingga alir kerja sistem secara penuh ada di bawah
kontrol Top Administrator.
b.
Administrator biasa, yaitu administrator dengan hanya memiliki hak akses
berdasarkan kriteria yang diberikan oleh Top Administrator.
c.
Member, yaitu user web yang telah melakukan registrasi, dan telah menjadi
anggota dalam sistem.
d.
User biasa, yaitu user web yang bukan member dan bukan administrator.
Perancangan
kebutuhan fungsional dilakukan dengan menggunakan tools Data Flow Diagram. Untuk
kebutuhan basis data maka digunakan ER-Diagram sebagai toolsnya.
9.
Implementasi
pada halaman
ini akan ditampilkan informasi berita terbaru dan menu-menu yang ada juga dapat
dilihat pada gambar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar